PENGERTIAN
HADITS
Hadits,
Secara lughowie hadits memiliki empat makna yaitu:
- Al-Jadid (Baru)
Menurut
Al-kirmani kata hadits yang mermakan baru, dilihat dari sifat
“kebaruannya” dan karena kedudukannya dihadapan Al-qur’an.
Al-Quran itu qodim, azaly. Sedang hadits itu jadid (baru)
- Al-Qorib (dekat)
Sesuatu
yang belum lama terjadi karena kerika itu para sahabat menyampaikan
prkataan nabi Muhammad SAW dengan langsung kepada Sahabat yang
lainnya maupun kepada para tabi’in
- Al-khobar (berita)
Suatu
yang diipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada seseorang,
tentunya kabar yang dimaksudkan adalah sesuatu yang dipercakapkan
dari Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat, kemudian sesuatu yang
dipercakapkan dari Para sahabat kepada Para tabi’in, dan seterusnya
samapai sekarang ini. Ada juga yang berpendapat kata hadits dan
khobar dimutlakkan pada kabar yang sampai dari nabi sedangkan kabar
yang hanya sampai kepada sahabat adalah atsar
- Atsar
Secara
bahasa artinya sesuatu yang kekal sedangkan dalam pandangan istilah
ilmu hadits ada dua pendapat, pertama
atsar adalah sinonim dari kata
hadits dengan pengertian yang sama yaitu segla perkataan, perbuatan
dan keadaa Nabi Muhammad SAW. Kedua,
atsar adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada para sahabat dan tabi’in baik itu berupa ucapan
ataupun perbuatan. Bedanya hadits disandarkan kepada Nabi Muhammad,
sedangkan atsar disandarkan kepada Sahabat dan tabi’in.
Sedangkan
menurut istilah ahli hadits, seperti yang dikemukakan oleh Al-Hafidz
dalam syarah Al-Bukhori hadits adalah Segala ucapan perbuatan dan
keadaan Nabi Muhammad SAW. Namun seiring dengan perkembangan zaman
kata hadits mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan
sunnah. Sunnah dalam etimologinya yaitu thoriqoh (jalan yang
dijalani) baik teruji ataupun tercela. Jelasnya suatu tradisi yang
dibiasakanoleh seseorang ataupun kelompok dinamakan sunnah, walaupun
tradisi tersebut tidak baik.
Sabda
Nabi Muhammad SAW:
لتبعن
سنن من قبلكم شبرا بشبر وذراعا بذاع حتي
لو دخلو حجرا الضب لد خلتموا ه (رواه
مسلم)
“sungguh
kamu akan mengikuti Sunnah-sunnah (perjalanan-perjalanan) orang-orang
sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga
sekiranya mereka memasuki sarang dhab, sungguh kamu akan memasukinya”
(HR.Muslim)
Hadits
di atas memberipengertian bahwa kata sunnah berarti jalan,
sebagaimana yang dikehendaki oleh ilmu bahasa sendiri.
Sunnah
menurut istilah hadits artinya segala sesuatu yang dinukilkan kepada
Nabi Muhammad SAW baik brupa ucapan, perbuatan, maupun keadaan.
Sebelum dan sesudahnya diangkat menjadi Rasul. Sebagian ulama
menegaskan bahwa kata sunned adalah murodif (sinonim) dari kata
hadits. Sedangkan menurut ulama ahli ushul
sunnah artinya
segala sesuatu yang dinukilkan kepada nabi Muhammad SAW baik itu
perkataan, perbuatan, ataupun keadaan yang berkaitan dengan hukum.
Makna inilah yang diberikan pada kata sunnah pada sabda nabi Muhammad
SAW:
لقد
تركت فيكم امرين لن تضلوا ما ان تمسكم
بهما كتاب الله وسنة رسوله (رواه
مالك)
“sungguh
telah saya tinggalkan untukmu dua hal, tidaklah sekali-kali kamu
sesat selama kamu berpegang kepadanya, yakni kitabullah dan sunnah
rosulolloh”
(HR. Malik)